Posted by : Unknown Sabtu, 07 September 2013

Dari 12 terdakwa kasus pembunuhan napi di LP Cebongan, Serda Ucok Tigor Simbolon yang paling mendapat perhatian. Dia eksekutor sekaligus pemegang komando atas serangan tersebut. Tak heran, saat dia bicara, suasana sidang selalu riuh.

Ucok akhirnya mendapat hukuman paling berat dari semua terdakwa lain. Dia divonis 11 tahun penjara dan dipecat dari kesatuan Kopassus. Hakim menilai dia terbukti bersalah melakukan pembunuhan berencana terhadap para tersangka pembunuhan Serka Heru Santoso.

Nah, dalam beberapa momen, Ucok sempat menemui massa. Dia juga pernah menyampaikan pembelaan yang membuat pendukungnya merinding tak berhenti memberi dukungan.

Berikut orasi Serda Ucok yang membuat heboh:

1. Dukungan Luar Biasa

Pada sidang 22 Agustus lalu, Serda Ucok Tigor Simbolon bersama 8 orang terdakwa lainnya menemui massa pendukung. Mereka menerima kalungan bunga dan teriakan dukungan.

"Hidup Kopassus, hidup Kopassus, hidup Bang Ucok!" teriak massa.

Usai menerima untaian kalung bunga, Ucok didaulat untuk berorasi. Salah satu peserta aksi kemudian menyerahkan sebuah megaphone kepada Ucok.

"Ini sangat luar biasa buat kami. Ini merupakan dukungan yang tidak pernah kami duga. Ini yang membuat kami seperti ini (tegar-red)," kata Ucok.

Dia berterima kasih kepada masyarakat Yogyakarta yang memberikan dukungan. "Terima kasih buat masyarakat yang cinta damai dan keadilan. Terima kasih atas dukungannya," kata Ucok ditutup dengan salam komando dan disambut riuh massa.

2. Siap Bertanggung Jawab
Serda Ucok Tigor Simbolon menyatakan siap bertanggung jawab atas tindakannya.

"Saya tidak membayangkan akan ada dukungan seperti sekarang ini. Saya membayangkan apa yang saya lakukan akan mendapat hujatan, tetapi ternyata sebaliknya mendapat dukungan dari masyarakat. Ini meringankan beban saya," kata Ucok yang langsung disambut tepuk tangan massa.

Menurut Ucok, adanya dukungan moral tersebut membuat dirinya merasa lebih ringan menghadapi di persidangan. Dia juga menyatakan rasa penyesalannya dan minta maaf kepada keluarga keempat korban atas tindakannya itu.

Dia mengatakan dakwaan oditur tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Menurut Ucok tindakannya tak bisa disalahkan sepenuhnya karena masyarakat merasa diuntungkan dengan pembunuhan preman yang berdampak pada keamanan Yogyakarta yang lebih kondusif.

"Tugas di daerah konflik itu menjadi kebanggaan. Lebih baik pulang nama daripada gagal tugas," kata Ucok yang langsung disambut dengan tepuk tangan pengunjung sidang.

3. Minta Tidak Dipecat
Dalam pembelaan pribadinya juga, Serda Ucok Tigor Simbolon menegaskan tidak melakukan tindakan pidana melawan perintah atasan. Dia juga membantah tindakannya sebagai pembunuhan berencana.

"Tidak perlu menghambur-hamburkan peluru untuk Diki cs, tapi bisa menggunakan alat lain dan tidak memakai penutup wajah sehingga tidak diketahui sipir dan orang lain," katanya.

Ucok menambahkan Serda Sugeng dan Koptu Kodik ikut serta karena mereka tidak mengetahui yang akan dilakukannya. Sugeng sempat merampas senjata AK 47 yang dipakai Ucok menembak dan menarik keluar sel. Sugeng juga tidak tahu kalau Ucok membawa peluru tajam.

Ucok mengatakan penembakan terhadap Diki terlanjur dilakukan. Dia mengakui dan ikhlas dipenjara dan bertanggung jawab berapapun hukuman terhadapnya.

"Tapi saya berharap majelis hakim tetap memberi kesempatan saya menjadi prajurit. Majelis jangan menjatuhlan hukuman tambahan dipecat sebagai prajurit karena menjadi prajurit merupakan kehormatan. Saya mohon majelis menyatakan saya masih layak dipertahankan sebagai anggota dalam dinas militer," pungkas Ucok.

4. Tinggal di Yogya Basmi Preman
Serda Ucok Tigor Simbolon divonis hukuman 11 tahun penjara dan dipecat dari kedinasan. Ia sempat berorasi di depan massa pendukung. Setelah menjalani masa hukuman, ia akan tinggal di Yogyakarta.

"Saya akan tinggal di Yogyakarta dan akan membina pemuda Yogyakarta memberantas preman," kata Serda Ucok.

Ratusan pendukung dari berbagai elemen itu langsung menyambutnya dengan teriakan. "Hidup Ucok, hidup Ucok, hidup Kopassus!"

Serda Ucok mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai organisasi. "Terima kasih semua atas dukungan teman-teman selama ini," katanya sebelum masuk mobil tahanan.

Usai 'orasi' sebentar, Serda Ucok bersama terdakwa lainnya memasuki mobil tahanan menuju tempat penahanan di Denpom IV Yogyakarta. Mobil tahanan sempat diikuti massa hingga menuju jalan raya.

{ 6 komentar... read them below or Comment }

  1. Ini baru namanya prajurit, saya bangga punya prajurit yg loyalitas nya sepertimu kawan. Shrs dia tdk dipecat dr kesatuan sbg prajurit karna tdk melanggar perintah atasan dan tdk mencoreng instansi TNI.

    BalasHapus
  2. Melanggar printah itu sampah. Tp meninggalkan dan mendiamkan saja teman terbunuh itu lebih rendah dari sampah. Apalagi dibunuh dengan org2 yg lbh hina dari sampah.

    BalasHapus
  3. Hebaaat kopasus.. sampah masyarakat Harus di basmi..

    BalasHapus
  4. Itu baru prajurit hebat,hidup kopassus...

    BalasHapus
  5. Itu baru prajurit hebat,hidup kopassus...

    BalasHapus

Welcome to My Blog

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © UPDATE NEWS -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -